1. Pengertian
Motivasi
Motif berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak arau bahasa
Inggrisnya move. Motif diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force). Motif tidak
berdiri sendiri tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor
eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangan
pekerjaan dengan gaji yang baik), maupun faktor internal (lapar ingin makan,
haus ingin minum). Hal-hal yang mempengaruhi modif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgito,
2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai
faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas
dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
2. Teori
Drive-Reinforcement dan Implikasi Praktisnya
Pengertian
Teori Drive
Teori ”drive” bisa
diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke
arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau
binatang. Contohnya., Freud ( 1940-1949 ) berdasarkan ide-idenya tentang
kepribadian pada bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive
(teorinya akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian). Secara
umum, teori-teori drive mengatakan hal-hal berikut: ketika suatu keadaan
dorongan internal muncul, individu di dorong untuk mengaturnya dalam perilaku
yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong.
Pada manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan
dorongan apabila dapat menyenangkan dan memuaskan. Jadi motivasi dapat
dikatakan terdiri dari:
a. Suatu keadaan yang mendorong
Perilaku yang mengarah
ke tujuan yang diilhami oleh keadaan terdorong
b. Pencapaian tujuan yang memadai
Pengurangan dan
kepusaan subjektif dan kelegaan ke tingkat tujuan yang tercapai
Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi dalam belajar
merupakan segala daya penggerak di dalam diri siswa yang muncul terhadap
kegiatan yang akan menjamin kelangsungan dalam belajar dan mengarahkan pada
kegiatan belajar pula sehingga terwujudnya tujuan kegiatan belajar yang
dikehendaki. Dorongan seseorang dalam belajar merupakan kekuatan mental untuk
melakukan kegiatan dalam memenuhi segala harapan dan dorongan inilah yang
menjadi pencapaian tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA:
Basuki, Heru.
(2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Leavitt, J.H., 1992
Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar