2.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi
atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau
bersama-sama.
Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing:
Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996:4) mendefinisikan komunikasi
demikian: “A process by which a source transmits a message to receiver through
some channel” (komunikasi adalah suatu
proses dimasa sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalu beragam
saluran).
Hoveland (1948:371) mendefinisikan komunikasi, demikian: “The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify, the behavior of other individu” (komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain).
Gode (1969:5) member pengertian mengenai komunikasi sebagai berikut: “it is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some” (komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang).
Cherry sebegaimana dikutip oleh AnwarArifin (1995:24) mengatakan bahwa: “communication is essentially the relationship set up bay the transmission of stimuli and the evocation of response”.
Raymond S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, danmengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981:18) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
2.2 Dimensi
Komunikasi
Durianto (2003:89) mengatakan bahwa dimensi komunikasi
memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama
yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan besar dari model DAGMAR
adalah efek dari komunikasi yang berbasis pada logika untuk sasaran dan tujuan
iklan dimana kesuksesan dan kegagalannya harus diukur. Empat dimensi dari
proses komunikasi diantaranya:
1. Isi
A biasanya berbicara kepada
B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara
di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri
kita. Memang isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para
ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia.
Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hasil. Kita
dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya
apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2. Suara
Kita
dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon
yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh
A. Kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis,
seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi
B untuk mendengarkannya: ia tidakmemahami kata-kata yang dipergunakan oleh
A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3. Jaringan
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan
B adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu,
terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal
yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa
A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D. Sebagaimana satu bab
berikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang
dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan
dan ketepatan komunikasi antara anggotanya satu sama lain.
4. Arah
Arah komunikasi dibagi menjadi dua,
yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah
merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh
A dan B, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya,
A mungkin berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini:
A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan,
yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B
dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
DAFTAR PUSTAKA
Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Grasindo
Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta:
Erlangga
Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar