KESEHATAN MENTAL

Sejarah Kesehatan Mental

Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karena masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi. Sekalipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.
Khusus untuk  masyarakat Indonesia, masalah kesehatan mental saat ini belum begitu mendapat perhatian yang serius. Krisis yang saat ini melanda membuat perhatian terhadap kesehatan mental kurang terpikirkan. Orang masih fokus pada masalah kuratif, kurang memperhatikan hal-hal preventif untuk menjaga mental supaya tetap sehat. Tingkat pendidikan yang beragam dan terbatasnya pengetahuan mengenai perilaku manusia turut  membawa dampak kurangnya kepekaan masyarakat terhadap anggotanya yang mestinya mendapatkan pertolongan di bidang kesehatan mental.

Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, penyakit pernapasan dan usus, serta penyempitan pembuluh darah. Tetapi manusia purba benar-benar berusaha mengatasi penyakit mental. Ia memandang dan merawatnya sama seperti halnya dengan penyakit fisik lainya.
Tetapi sungguh menggembirakan karena pasien sakit mental tetap diperlakukan secara manusiawi. Dalam perkembangan selanjutnya pada waktu sejarah mulai tercatat walaupun ada beberapa pengecualian peradaban-peradaban manusia di tandai dengan penganiayaan terhadap para pasien sakit mental diperlakukan dengan kasar dan kejam serta mereka dipandang sebagai penggangu masyarakat. Lagi pula dewasa ini orang kadang-kadang memperlakukan para pasien sakit mental tanpa belas kasihan dibandingkan dengan orang-orang  zaman purba. 
Ada spekulasi yang dapat diterima bahwa beberapa gejala penyakit mental dewasa ini sangat mirip dengan yang dijumpai pada zaman dahulu. Gejala-gejala penyakit mental zaman dahulu dan sekarang mungkin berhubungan sama halnya kita sendiri juga berhubungan dengan paraa nenek moyang kita. Penyebab-penyebab penyakit mental zaman dahulu dapat juga dianggap berhubungan dengan penyakit mental zaman kita.  
Para pendahulu psikiater dan psikolog kita muncul pada zaman purba. Penyakit mental tentu saja merupakan bagian dari bidang praktek mereka. Sering kali dukun-dukun ini merupakan para cendikiawan yang lebih baik dari kelompok. Lagi pula hubungan natara agama dan penyakit mental lebih erat dibandingkan dengan hubungan antara agama dan penyakit lain.

Zaman peradaban awal
Dalam semua peradaban awal yang kita kenal di mesopotamia, mesir, yahudi, india, cina dan benua amerika, imam-imam, tukang sihir merawat orang yang sakit mental. Diantara semua peradaban tersebut sepanjang zaman kuno penyakit mental mulai menjadi hal yang umum. Bersama dengan penderita-penderita lain, kekalutan-kekalutan mental menjadi kawan separjalanan yang setia bagi manusia pada waktu ia bergerak menuju kehidupan yang terorganisir. Ilmu kedokteran menjadi lebih terorganisasi waktu peradaban-peradan menjadi lebih maju.
Di mesopotamia Penyakit mental dihubungkan dengan setan-setan dan pengobatan atau perawatanya dilakukan dengan upacara-upacara agama dan upacara-upacara magis supaya setan keluar dari tubuh si pasien. Orang-orang mesir memiliki sekolah kedokteran di kuil imhotep. Di kuil tersebut terdapat sebuah rumah sakit di sana dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan pekerjaan serta di terapkan semacam psikoterapi yang serupa dengan beberapa pendekatan yang sangat moder untuk mengobati penyaklit mental.
Di mesir juga dokter-dokter yang sekaligus imam, kepercayaan akan setan dan suatu pendekatan untuk merawat penyakit mental yang serupa dengan yang terdapat di mesir dan mesopotamia juga merupakan ciri khas dari ilmu kedokteran yahudi, tetapi kepercayaan akan satu alLah sebagai sumber segala kehidupan termsuk kesehatan dan penyakit mental merupakan perbedaan pokok dengan ilmu kedokteran dari peradaban awal lainya.
Di persia setan-setan dipersalahkan karena menyebabkan penyakit-penyakit mental dan segala penyakit. Mental yang baik atau kekuatan psikis/jiwa selalu mencari kesucian, kebajikan dan kebaikan hati. Metode-metode pengobatan cina dn hindu mirip dengan yang terdapat di persia. Ada kepercayaan-kepercayaan yang serupa dengan kekuatan-kekuatan yang berperang antara yang baik dengan yangburuk. Dalam pandangan orang cina gangguan mental dilihat sebagai penyakit dan dianggap sebagai gangguan proses alam atau ketidakseimbangan antara yin dan yang.
Karena gangguan mental dianggap sebaai tidak adanya keseimbangan fisik maka orang yang mengalami gangguan mental tidak dianggap sebagai yang memalukan. Demikian juga orang hindu memiliki kekuatan baik yngh disebut VISHNU dan berperang melawan kekuatan jahat yang disebut SHIVA. Di afrika masyarakat berpendapat bahwa gangguan fisik dan mental di sebabkan oleh musuh-muh, roh jhat atau dalam beberapa kasus oleh nenek moyang yang marah. Beberapamasyarakat tradisional afrika berpendapat bahwa penyakt disebabkan oleh penyebab-penyebab natural (fisik).
Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental),  Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental), Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)

Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Abad XVII – XX
            Peralihan dari pendekatan demologis ke pendekatan ilmiah terhadap penyakit mental tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Di prancis misalnya hukuman mati bagi tukang sihir tidak dicabut sampai tahun 1862. Kecendrungan umum pertama terhadap perawatan khusus bagi para pasien sakit mental mungkin sekali muncul setelah pembaruan-pembaruan social, politik dan ilmu pengetahuan yang menjadi cirri dari pertengahan abad ke 18.  
            Pada awal abad ke 18 perhatian dipusatkan pada klasifikasi dan system suatu hal yang mungkin sama dengan analisis system. Kemajuan-kemajuan dalam ilmu kedokteran fisik dengan identifikasi, penyelidikan dan usaha untuki secara rasional mengobati banyak penyakit yang sampai saat itu dilihat sebagai sesuatu yang misterius dan magis.
            Phillipe pinel memulai karyanya pada pengobatan psikiatri pada permulaan nabad ke 19 segera setelah revolusi. Ia tetap sebagai dokter yang bertanggung jawab terhadap la bicetre rumah sakit mental di paris. Ia memelopori perlakuan dan pemahaman manusiawi terhadap orang-orang yang mengalami kekalutan mental.willian tuke mendirikan York Retreat  pada waktu pinel mengorganisasikan rumah sakit mental di prancis. Usaha kelompok kecil dari tuke itu lambat laun mendapat dukungan dari John Conolly, Samuel Hitch dan psikolog-psikolog medin lain yang hebat dari inggris.
            Pada wahun 1841 vHitsch mulai nmenggunakan perawatan wanita yang terlatih di bangsa-bangsa rumah sakit jiwa Gloucester dab nebempatkan pengawasan-pengawasan untuk memimpin staf perawatan. Anton muller yang bekerja disebuah rumah sakit mental menyarankan perawatan yang manusiawi terhadap orang-orang gila dan menentang kekangan yang sangat tajam terhadap para pasien sakit mental.
            Di amerika latin urmah sakit yang paling awal mulai muncukl pada pada tahun 1820an. Pada ytahun 1847 para pengunjuung ke meksiko dan perlu melaporkan bahwa orang gila di pakai sebagai hoburan untuk masyarakat umum yang membayar untuk pertunjukan itu. Keberhasilan dari eksperimen pinel dan tuke dalam metode yang lebih berperikemanusiaan menimbulkan revolusi para perawatan para pasien sakit mental di seluruh dunia beradab. Kemudian pada pertengahan abad ke 19 di mana tukang sihir di bakar di amerika seperti di eropa munculah revolusi pertama untuk menangani secara manusiawi dan memperbaiki lembaga-lembaga penyakit mental yang dimulai oleh seorang guru wanita dari Massachusetts, Dorothea Lynde Dix.
            Tetapi gerakan ilmu kesehatan mental tersebut tidak lama kemudian di prakarsai oleh Clifford Wittingham Beers. Selama 3 tahun ia di rawat sakit negeri dan swasta di Connecticut Beers mengalamin perlakuan yang tidak manusiawi dari pegawai-pegawai rumah serta tetap memakai baju tidur dan terikat selama beberapa jam.
            Pada tahun 1919 di bentuk international Committee for Nental Hygiene dengan markasr besarnya di amerika serikat. Pada tahun 1930 ketika kongres international I din adakan di Washington DC., ada 53 bnegara terbagi di dalam kongres tersebut. Pengakuan terhadap cita-cita preventif yang di sponsori oleh nasional comunitee for Mental Hygiene datang pada tanggal 3 juli 1946 ketika kongres amerika serikat mengesahkan undang-undang kesehatan mental nasional. Pengesahan Undang undang oleh kongres amerika serikat ini jelas merupakan pengakuan teradap usaha-usaha Clifford Beers. Sebagai punbcak dari gerakan besar yanbg dimulai di New Haven, Connecticut ini, maka dibentuk federasi dunia kesehatan mental pada tahun 1948.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.


KONSEP SEHAT

Semua orang di dunia berjuang untuk mencapai satu keadaan dimana mereka dikatakan sehat. Lalu sebenarnya apa arti sehat itu sendiri? Pengertian sehat pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang berfokus pada jasmaniah, seperti bebas dari penyakit atau tidak cacat dan kurang memperhatikan hal yang bersifat mental.
Konsep sehat itu sendiri yang memang lebih banyakditemuii konsep tentang sakit, ini membuat pemahaman tentang sehat mengalami kerancuan dalam batasan kesehatan sebagai pegangan suatu derajat yang harus dicapai seseorang. Ada perbedaan antara model kesehatan Barat dan Kesehatan Timur. Baratt lebih memandang kesehatan bersifat dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih bersifat holistik, yaitu meliahat sehat lebih secara menyeluruh saing berkaitan sehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit. WHO mendefinisikan kesehatan sebagai: “… keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan … “ (Smet, 1994).
Sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal (baik) secara fisik , emosi (EQ), intelektual (IQ)l, spritual (SQ) dan sosial. Dari pernyataan diatas sudah bisa didapat tentang dimensi sehat, berikut pemahamannya:
1.    Fisik
Dikatakan sehat bila secara fisiologis (fisik) terlihat normal tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak kekurangan sesuatu apapun

2.    Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu mendidiplikan diri.

3.    Intelektual
Dikatakan sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan

4.    Spiritual
Sementara orang yang sehat secara spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional

5.    Sosial
Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu untuk bekerja sama


Perbedaan Konsep Kesehatan Mental Timur & Barat

Terdapat perbedaan antara konsep kesehatan mental Timur dan Barat. Hal ini terelihat dari model-model aliran yang berkembang di Tiur dan Barat. Model tersebut merupakan cara merekonstruksi realita, memberikan makna kepada fenomena-fenomena alam.
Di Barat berkembang model Biomedis yang menemukan virus dan bakteri sebagai sumber penyakit, dan memandang kesehatan dan penyakit hanya dihubungan pada tubuh manusia saja. Sedangkan Psikiatris lebih mendasar pada bukti fisik dari penyakit dan treatment fisik seperti pemberian obat-obatan dan pembedahan. Sementara Psikosomatis mulai mengembangkan bahwa kesehatan penyakit tidak hanya berkaitan dengan tubuh, akan tetapi memiliki kesinambungan dan keterkaitan antara faktor fisik dan faktor mental. Dan dalam model psikosomatis, tidak ada penyakit somatik tanpa disebabkan oleh antesenden emosional dan atau sosial.
Jika dibandingkan dengan konsep kesehatan Barat, konsep kesehatan Timur lebih bertolak pada model Holistik. Holistik memiliki arti sempit yaitu melihat organisme manusia sebagai suatu sistem kehidupan yang semua komponennya saling terkait dan tergantung. Sedangkan dalam arti luasnya, organism individual berinteraksiterus-menerus dengan lingkungan fisik dan sosial yang terpengaruh oleh lingkungan tetapi juga mempengaruhi dan mengubah lingkungannya tersebut.


SUMBER PUSTAKA:
Kholil, R. L. (2010). Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar Media Press.
Burhanuddin,Yusak. (1998). Kesehatan Mental. Bandung: Pustaka Setia,.
Siswanto.(2007).Kesehatan Mental : Kesehatan Mental – Konsep, Cakupan dan Perkembangannya.Yogyakarta: ANDI
Semium, Yustinus.(2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kasinius
Riyanti, Dwi B.P., Prabowo, Hendro. (1998). Seri diktat kuliah psikologi umum 2. Depok: Universitas Gunadarma.
Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.(1996). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta: Gunadarma.
Diberdayakan oleh Blogger.

Gunadarma BAAK News